Beberapa bulan terakhir ini aku agak sering komunikasi dengan salah seorang temanku yang jauh disana. Sebenarnya kita sudah lama berteman baik, sudah sekitar 8 tahunan... Ya walaupun dulu-dulunya tidak sesering kemaren-kemarennya. Karena jujur aku akhir-akhir ini butuh temen ngobrol, via sosial media pastinya..
Buat kamu... Mungkin dan aku yakin kamu pasti merasa akhir-akhir ini aku sering hubungi kamu. Dan setelah kamu baca hampir semua tulisan di blogku itu semua tentang kamu. Iya memang aku care dan sayang sama kamu. Tapi sebenarnya aku sayang sama kamu ya tidak lebih dari seorang sahabat kepada sahabatnya. Aku hanya ingin melihat kamu bahagia dan aku hanya bisa menjagamu dengan doa. Karena hanya doalah yang bisa merubah segalanya. Aku sudah sering bilang sama kamu kalau aku sering doa buat kamu, dan kamu tahu seperti apa doaku. Hanya itu yang bisa aku lakukan. Aku melakukan hal itu karena jujur, kamu itu temennya Rifki. Aku tahu seperti apa Rifki itu orangnya, ya walaupun aku tidak begitu kenal dekat dengan Rifki. Tapi q bisa melihat kalau Rifki itu bukan tipe orang yang aneh-aneh. Dan aku selalu berpedoman bahwa, seseorang bisa dilihat baik buruknya salah satunya bisa dilihat dari dengan siapa dia berteman.
Mungkin juga kamu merasa kalau aku sudah kelewat sama kamu. Kamu melihat aku seperti orang yang lagi kasmaran. Tapi jauh dari semua itu, aku hanya sebatas care sama kamu sebagai seorang sahabat. Ya mungkin kamu setelah baca ini, kamu merasa aku menulis ini karena kamu sudah pasang foto sama perempuan berkacamata itu. Makanya aku menulis seperti ini. Tapi jujur, aku sayang keluarga kecilku. Aku tidak mungkin dan tidak akan pernah meninggalkan mereka sampai kapanpun. Karena merekalah sumber kebahagiaanku. Aku bahagia kalau kamu bahagia dan bisa mendapatkan wanita solehah dan bisa membahagiakan kamu.
Jujur aku seneng banget melihat kamu sudah menemukan wanita idamanmu. Mungkin kamu berpikiran, kalau yang ada dipikiran aku cuma kamu dan aku telah melakukan hal yang mengecewakan keluargaku.
Aku lega akhirnya kamu sudah punya calon pendamping. Dan aku selalu berdoa yang terbaik buat kamu.
Tulisan ini mungkin sangat panjang, dan kamupun mungkin belum tentu membacanya. Semua yang aku tulis disini banyak menggunakan kata mungkin, karena memang beberapa hari terakhir ini kamu mulai menjauh dari aku. Kita tidak sesering dulu lagi komunikasinya.
Kapanpun kamu baca tulisan ini, aku harap kamu mengerti. Bahwa seperti itulah sebenarnya. Seperti apapun yang kamu pikirkan, seperti inilah adanya aku..