Wednesday, July 31, 2019

Resensi Film '5 cm'


Sekitar 6 tahun yang lalu, waktu aku masih di jember, aku suka sekali nonton film. Film bergenre apapun, asalkan cocok pasti aku nonton. Waktu itu ada fim baru di Indonesia, yaitu 5cm. Aku putar berulang-ulang filmnya karena memang aku nontonnya cuma di lap top dan aku suka sekali sama film ini.
Film ini menceritakan tentang 5 orang sahabat yang sudah sahabatan belasan tahun dan merayakan pertemuan mereka dengan melakukan perjalanan menuju puncak Mahameru. Hal ini berawal dari usulan Genta pada saat lagi kumpul dirumah Arial. Genta ingin keluar dari zona nyamannya mereka, sehingga dia mengajak untuk tidak ketemuan dulu selama 3 bulan. Awalnya Riani tidak setuju, karena terlalu lama. Sedangkan Ian setuju, karena dia ingin menyelesaikan skripsinya dulu. Sedangkan yang lain setuju semua. Genta sebagai pembuat usulan menjanjikan bahwa nanti kalau tiba waktunya ketemu, dia ingin mengajak kesuatu tempat yang pasti tidak akan pernah mereka lupakan. Akhirnya malam itu menjadi malam terakhir pertemuan mereka.
Selama tidak ketemuan, masing-masing dari mereka sibuk dengan aktifitas masing-masing. Ada rasa rindu dan saling membutuhkan sehingga membuat mereka ingin menghubungi yang lain, namun mereka berusaha menahannya sampai waktunya tiba.
Setelah 3 bulan tidak ketemu, pada hari-hari menjelang pertemuan mereka, Genta menghubungi semua sahabatnya (Arial, Riani, Jafran dan Ian). Genta mengajak ketemuan di stasiun dan menyuruh mereka membawa barang-barang dan perlatan yang diperlukan untuk dibawa. Arial mengajak adiknya juga yang bernama Dinda. Setelah waktunya tiba, mereka semua ketemu di stasiun sambil berpelukan melepas rindu 3 bulan tidak ketemu.
Mereka naik kereta api menuju malang, karena mereka mau ke Mahameru. Segala cerita tentang 5 orang sahabat dan 2 cinta hadir disana. 5 orang sahabat yaitu Genta, Riani, Arial, Jafran dan Ian. Sedangkan 2 cinta yaitu antara Riani, Jafran, Genta dan Dinda (adiknya Arial). Setelah dari puncak Mahameru, mereka bermalam di Ranu Kumbolo. Disana, Genta menyatakan perasaannya kepada Riani namun Riani menolaknya karena yang ada dihati Riani bukan Genta tapi Jafran. Dari situ terungkaplah bahwa riani sebenarnya suka kepada Jafran dan Genta akhirnya jadi dengan Dinda.
Setelah beberapa tahun kemudian, akhirnya Riani menikah dengan Jafran dan memiliki anak laki-laki yang diberi nama Jafran juga, Arial menikah dengan kekasihnya yang bernama Indy, Ian menikah dengan Happy Salma dan Genta sama Dinda.
Seperti itulah cinta, sulit ditebak dan kalau sudah jodoh tidak akan kemana. Asalkan yakin dan jujur dengan hati kita insya Allah segala keinginan akan tercapai.

Saturday, July 20, 2019

Belajar Hidup Sehat

Tadi pagi hari pertama aku ikut terapi choyang..
"ndak cuma nganter aja wes"
Awalnya daftar, trus nunggu antrian di ruang tunggu.. Aku tadi ikut sesi pertama, periode ke 2. Sedangkan keluargaku yang lain sesi kedua. Tadi, aku hanya nunggu 2 sesi, setelah itu giliran aku masuk. Awalnya excited banget, setelah mulai nyobain rasanya... Ehm... Sakit tapi enak..
Jadi posisi kita itu tiduran di kasur yang didalamnya sudah ada alat semacam batu gitu, yang berjalan sendiri mulai dari belakang kepala bagian bawah sampai kebawahnya bokong. Pas dari atas sih enak, seperti dipijet cuma agak keras mijetnya, jika dibandingin dengan pijet ke tukang pijet. Pas alatnya nyampai ke punggung bagian bawah sampai ke bawahnya bokong, sakitnya minta ampun. Pas aku bilang sama mas ryan kalau bokongku sakit, dia bilang bahwa kalau sakit berarti bagian tubuhku ada yang sakit. Meskipun aku sendiri tidak merasakan keluhan sama sekali. Tadi sih aku ditemenin sama instrukturnya, namanya mas ryan. Mungkin karena masih baru, jadi aku ditanyain macam-macam. Mulai dari tahu dari siapa terapi ini, keluhannya apa, dan rumahnya dimana. Sambil nahan sakit aku ngobrol dengan mas itu. Sangking enaknya dipijet dan ngobrol, tiba-tiba sudah selesai aja waktunya. Jadi kita terapi itu, diberi waktu sekitar 30 menit. Itupun sudah membekas sampai sekarang aku dirumah.
Sebenarnya, terapinya enak tapi sakit..

Friday, July 19, 2019

Mencoba Hal Baru

Tadi pagi...
Hari kedua aku dan suamiku ikut terapi.. "cuma suamiku sih yang ikut masuk, aku ndak.. Soalx naisha ndak mau, takut katanya"
Tadi kita berangkat jam setengah 10 dari rumah. Nyampek sana, my mom langsung daftar, dan nunggu antrian masuk. Alhamdulillah tadi pasiennya tidak terlalu banyak, jadi tidak terlalu lama ngantrinya. Selama yang lain terapi, aku sama naisha nongkrong didepan, sambil ngemil hehehe... Naisha ndak mau diajak masuk, takut liat orang pada tidur semua. Maklumlah, naisha anaknya memang penakut pada hal-hal baru.. Tapi mudah-mudahan nanti kalau sudah besar tidak penakut lagi. Harus berani, kayak ibunya hahaha 😅 selama menunggu, abis beli cemilan kita jalan-jalan. Naisha suka banget kalau diajak jalan-jalan. Akhirnya sampailah kita di Indomaret. Langsung dah tuh naisha minta beli susu.. Hadeh,, setelah itu kita kembali lagi ke tempat terapi lagi.
Setelah selesai terapi, kita semua langsung ke alun-alun. Karena yang laki-laki harus shalat jumat dulu dimasjid. Sedangkan yang perempuannya, duduk di kursi pinggir alun-alun sambil ngemil pastinya dan sambil gosip. Maklumlah ibu-ibu... Di alun-alun, kita juga main di tempat-tempat terapi kesehatan. Perlu diketahui, alun-alun kota Lumajang menyediakan beberapa alat fitnes dan terapi kesehatan. Jadi para pengunjung alun-alun bisa berolahraga atau terapi kesehatan.
Setelah shalat jumat selesai, kita langsung pulang kerumah.

Friday, July 12, 2019

Dulu dan Sekarang

Zaman sudah semakin maju, baik dari segi komunikasi, teknologi, hingga gaya hidup. Hal itu menunjukkan bahwa bangsa kita sudah semakin berkembang cara berpikirnya. Karena sejatinya Indonesia itu bukanlah negara maju, tapi negara berkembang. Indonesia itu masih berusaha mensejajarkan dengan negara-negara di Asia yang lebih dulu maju. Seperti, Jepang dan Cina.
*menurut sepengetahuan saya

Anak-anak era tahun 90-an sangat jauh berbeda gaya hidupnya dengan anak zaman sekarang. Namun justru zaman dahulu merupakan zaman yang sangat dirindukan oleh anak-anak pada masanya. Misalnya, dulu anak SD sampai SMA pakai rok pendek semua, permainan masih tradisional, tidak ada gadget, tidak ada handphone, stasiun televisi hanya tivi nasional.
Dulu, alat komunikasi jarak jauh yang dipakai adalah surat-menyurat. Ketika ada salah satu anggota keluarga yang merantau, alat komunikasi yang sering digunakan adalah surat menyurat. Telpon rumah ada, tapi hanya satu dua orang saja yang memilikinya. Dalam surat-menyurat, akan lebih leluasa dan lebih dalem bahasanya dalam mengungkapkan sesuatu. Karena menulisnya benar-benar dari hati. Tetapi kalau telpon, tidak se-ekspresif didalam surat. Karena kadang masih ada ego, seperti gengsi atau malu.
Namun, dibalik kefenomenalan zaman dulu, zaman sekarang jauh lebih mudah dalam melakukan apapun. Meskipun zaman dulu lebih greget. Zaman dulu ada sisi positif dan negatifnya, begitu juga zaman sekarang. Tergantung manusianya bisa memanfaatkan dengan baik atau malah menyalahgunakannya. Kembali kepada pribadi masing-masing.

Cinta tidak pernah menyakiti



Cinta... Sebuah rasa yang sangat indah bila kita mampu merasakannya dari dalam hati yang terdalam. Sebuah rasa yang semuanya akan terasa indah bila benar-benar berada di tempat dan orang yang tepat. Sebuah rasa yang akan merubah manusia 180 derajat.. Namun, bukan tidak mungkin cinta akan menjadi dilema dan menjadi malapetaka bagi dia yang mungkin telah salah memberikan kepada orang yang kurang tepat.
Rasa itu tidak bisa dipaksakan. Kita tidak bisa memilih kepada siapa kita akan jatuh cinta. Kita tidak bisa memaksa orang untuk jatuh cinta kepada kita. Kita juga tidak bisa menghindar dari rasa cinta..
6 tahun yang lalu.. Saat cinta benar-benar hadir didalam hati.. Saat cinta benar-benar membuat segala sesuatu menjadi indah.. Saat cinta benar-benar menjadi suntikan semangat dalam hidup.. Saat cinta benar-benar membuat hati ini melayang sampai ke awan.. Saat cinta benar-benar membuat hati ini selalu berpikir positif tentang sesuatu hal.. Saat itulah, cinta berubah menjadi malapetaka.. Bukan hanya hati yang hancur, tapi juga hidup... Cinta telah mematahkan segalanya.. Bahkan, iman pun hampir hancur hanya karena rasa itu..
Tidak mudah membuat semuanya kembali seperti semula.. Tidak mudah menata hati yang sedang rapuh.. Tidak mudah menghilangkan rasa yang benar-benar membuat hati ini melayang.. Tidak cukup waktu hanya sebentar, untuk memulihkan kembali.. Segala sesuatu telah dilakukan demi untuk menghilangkan rasa itu. Menyendiri, introspeksi diri, menenangkan pikiran.. Hanya itu yang bisa dilakukan.. Tanpa bisa berbuat apa-apa..
Seiring berjalannya waktu, hati ini selalu berdoa.. Semoga dikuatkan, ditabahkan, disabarkan.. Disadarkan, bahwa cinta itu, salah..
Cinta yang sesungguhnya akan terasa sangat indah, ketika sudah menikah. Karena disana, cinta tidak hanya sebuah rasa yang sangat indah. Tapi, cinta... Sangat sulit dilukiskan dengan kata-kata..

I'm here whenever u need

Mas, Q tau qm pasti heran kenapa Q bisa kayak gini sama qm. Jujur, q ndak mengharapkan apa-apa dari qm. Q cuma pengen nemenin qm sampek qm p...